Muhammad Yaisir Alfa Nur Rosyid
Assalamualaikum Wr Wb
Kepada yang terhormat kepala sekolah SMK Negeri 1 Tengaran, Bapak-Ibu guru serta staf SMK Negeri 1 Tengaran dan tak lupa semua peserta pameran karya seni rupa.
Marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadiratan ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan pameran ini dengan lancar dan dalam keadaan sehat wal’afiat tiada halangan suatu apapun. Tidak lupa sholawat serta salam kita sanjungkan kepada Rosulullah Muhammad SAW.
Kemudiaan saya sebagai ketua panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu kepala sekolah SMKN1 Tengaran yang telah mengizinkan diadakannya acara ini. Dan tidak lupa kepada semua yang telah berpartisipasi untuk acara ini, di adakannya acara ini bertujuan untuk menginspirasi seluruh siswa SMKN1 Tengaran agar kreatif dan terampil sesuai tema acara ini yaitu “MELALUI SENI UNTUK KREATIFITAS”, tema ini di pilih karena pada saat ini para pemuda di Indonesia kurang peduli dengan seni dan para pemuda saat ini kurang kreatif untuk menciptakan hal hal yang baru.
Sekian sambutan dari saya sebagai ketua panitia, apabila ada salah kata saya meminta maaf yang sebesar besarnya. Terimakasih
Wassalamualaikum Wr Wb
Daftar isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Dasar Teori
2. Isi
2.1 Tema Kegiatan
2.2 Macam Kegiatan
2.3 Peserta
2.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.5 Susunan Pelaksanaan
2.6 Estimasi Biaya
3. Penutup
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Sedangkan pengertian pameran adalah suatu kegiatan untuk menampilkan suatu karya seni berupa barang, jasa atau prestasi kepada khalayak umum. Pameran digunakan untuk menampilkan karya seni rupa, sedangkan penampilan karya seni musik atau seni tari disebut pagelaran.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan di bidang seni, khususnya seni rupa karya siswa dipandang perlu untuk dipamerkan. Kreativitas, kemampuan, dan bakat siswa di bidang seni juga perlu diasah, ditingkatkan, dan disalurkan dalam bentuk pameran, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Menjawab semua persoalan tersebut kiranya, siswa perlu diberikan laluan seperti ajang kreativitas, sebagai salah satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Dengan mengacu pada hal tersebut diatas, maka siswa/siswi SMKN1 Tengaran akan mengadakan sebuah pameran karya seni rupa. Di samping itu juga untuk mempererat tali persaudaraan sehingga lahir rasa kebersamaan yang tinggi di dalam sanubari pelajar. Yang pada gilirannya, pembinaan dan pengembangan bakat merupakan hasil karya bersama dan rasa kebersamaan segenap pelajar. Untuk itu dengan adanya kegiatan Pameran Seni Rupa yang bertemakan “MELALUI SENI UNTUK KREATIFITAS” kami harap acara ini bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya.
1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan
a. Maksud Kegiatan
Maksud dari kegiatan pameran seni rupa dengan tema “MELALUI SENI UNTUK KREATIFITAS” adalah dengan adanya seni kita akan berpikir secara kreatif sehingga dengan kreativitas tersebut kita bisa mengekspresikan diri dengan kreativitas yang kita miliki sebagai motivasi untu menggapai apa yang kita impikan di masa mendatang.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pameran seni rupa, diantaranya :
1. Sebagai sarana pembelajaran untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan pada karya seni.
2. Sebagai sarana rekreasi dan hiburan. Dengan melihat pameran akan timbul rasa senang, segar, menghilangkan kejenuhan dan ketegangan batin dan fisik.
3. Sebagai sarana pencapaian prestasi. Merupakan ajang berprestasi dan berkompetisi timbul pemikiran untuk berkarya yang baik.
4. Sebagai sarana apresiasi. Dengan melihat pameran seni maka akan muncul berbagai tanggapan berupa kritik, penilaian, sarana penghargaan, rangsangan seseorang untuk berbuat kreatif dalam berkarya seni dan berolah seni.
1.3 Dasar Teori
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts. Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Sejarah seni lukis di Indonesia Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan". Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi. Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi. Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.
2. Isi
2.1 Tema Kegiatan
Tema kegiatan dalam acara ini adalah “Melalui Seni Untuk Kreatifitas”.2.2 Macam Kegiatan
A.Pertunjukan Seni
B.Hiburan
2.3 Peserta
- Seluruh Siswa & Siswi Smkn1 Tengaran
- Seluruh Guru SMKN 1 Tengaran
- Masyarakat Umum
2.4 Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari dan Tanggal : Minggu, 17 April 2016Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Tempat : Halaman SMKN1 Tengaran
2.5 Susunan Kepanitiaan
Ketua Panitia : Muhammad Yaisir Alfa Nur RosyidWakil Ketua : Safira Nur Safitri
Sekertaris : Dwi Rissanti
Bendahara : Wahidatul Ernadiyah
Seksi :
-Seksi Publikasi dan Dekorasi : Widayanto
-Seksi Pengumpulan Karya : Rizki Yuliani
-Seksi Display dan Dekorasi : Sigit Rodhiansyah
-Seksi Perlengkapan : Dhanang Setiajie
-Seksi Konsumsi : Safira Nur Safitri
-Seksi Humas : Muhammad Budi Santosa
2.6 Estimasi Biaya
Pemasukan- Seksi Dana Osis Rp. 3.000.000
- Iuran perorangan Rp. 4.000.000
- Donatur orang tua siswa:
- Kelas X Rp. 5.000.000
- Kelas XI Rp. 5.000.000
- Kelas XII Rp. 6.000.000
- Kepala Sekolah Rp. 5.000.000
- Guru dan staf pegawai Rp. 7.000.000
Jumlah = Rp. 35.000.000
Sponsor
- NET tv Rp. 12.000.000
- Teh botol sosro Rp. 5.000.000
- XL Rp. 10.000.000
- Aqua Rp. 8.000.000
- Samsung Rp. 15.000.000
- Meercut Rp. 10.000.000
- Kementrian Pendidikan Rp. 15.000.000
- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Rp. 10.000.000
- Pemerintah Kabupaten Semarang Rp. 10.000.000
Jumlah = Rp. 85.000.000
3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ketua Panitia
Muhammad Yaisir Alfa Nur Rosyid
Sponsor :
Alfarts.com |